Dari hasil
pengamatan menggunakan kalorimeter Germain Hess menyimpulkan bahwa :
‘Setiap reaksi memiliki perubahan entalpi yang tetap, dan perubahan entalpi dari suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi atau tahapan reaksi, tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.”
Contoh :
Secara kalorimetris entalpi pembentukan CO tidak dapat ditentukan, namun berdasarkan tahapan reaksi pembentukan CO2 entalpi pembentukan CO dapat ditentukan. Telah diketahui reaksi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :
Secara kalorimetris entalpi pembentukan CO tidak dapat ditentukan, namun berdasarkan tahapan reaksi pembentukan CO2 entalpi pembentukan CO dapat ditentukan. Telah diketahui reaksi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :
CO(g) + ½O2(g) → CO2(g) ∆H = -284,3 kJ
C(s)
+ O2(g) → CO2(g)
∆H = -395,2 kJ
Berdasarkan kedua tahapan reaksi ini maka entalpi pembentukan CO dapat ditentukan sebagai berikut :
C(s)
+ ½O2(g) → CO(g)
∆H1 = ………..kJ
CO(g)
+ ½O2(g) → CO2(g)
∆H2 = -284,3 kJ
C(s)
+ O2(g) → CO2(g)
∆H3 = -395,2 kJ
Menurut Hukum
Hess :
∆H3
= H1 + ∆H2
atau ∆H1 = ∆H3 -
∆H1
∆H1 =
-395,2 kJ - (-284,3 kJ) = -110,9 kJ
Tahapan reaksi
di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Contoh Soal:
Jika diketahui
: C2H5OH + 3O2 →
2CO2 + 3H2O ∆H = -327 kkal
C +
O2
→
CO2 ∆H
= -94 kkal
H2
+ ½O2 →
H2O
∆H
= -68,4 kkal
Hitunglah perubahan entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH dari unsur-unsurnya menurut persamaan reaksi : 2C + 3H2 + ½O2 → C2H5OH
Jawab :
Ketiga reaksi di
atas kita susun sedemikian rupa sehingga bila dijumlahkan akan menghasilkan
reaksi pembentukan C2H5OH
, dan ∆H nya adalah jumlah ∆H dari ketiga reaksi tersebut.
( C
+ O2 → CO2 ) x2
∆H = -188
kJ (harga ∆H dikali 2)
( H2
+ ½O2 → H2O ) x3
∆H = -205,2 kJ (harga ∆H dikali
3)
2CO2
+ 3H2O → C2H5OH + 3O2
∆H = -327 kJ
+
2C +
½O2 + 3H2 → C2H5OH
∆H = -66,2 kJ
Jadi perubahan
entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH adalah -66,2
kJ
Berapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaiakan soal-soal yang berhubungan dengan Hukum Hess
1. Jika persamaan reaksi dibalik, maka harga entalpi reaksi (∆H) harus berubah tanda
Contoh :
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -68,4 kkal……. jika reaksinya dibalik menjadi :
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -68,4 kkal……. jika reaksinya dibalik menjadi :
H2O(g)
→ ½O2(g) + H2(g)
∆H = +68,4 kkal
2.
Jika koefisien reaksi dikali atau dibagi dengan suatu bilangan, maka harga
entalpi reaksi (∆H) juga harus dikali atau dibagi dengan bilangan pengali atau
pembagi itu
Contoh :
H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g) ∆H =
-68,4 kkal jika reaksi ini dikalikan dengan 2 maka
2H2(g)
+ O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -136,8 kkal (∆H nya juga dikali 2
)
H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g)
∆H = -68,4 kkal jika
reaksi ini dibagi 2 menjadi :
½H2(g)
+ O2(g) → ½H2O(g)
∆H = -34,2 kkal (∆H nya juga
dibagi 2)
3.
Pada penjumlahan reaksi, apabila di ruas kanan dan ruas kiri persamaan reaksi
terdapat zat- zat yang sejenis (molekul dan fasenya sama) maka zat-zat
tersebut dapat dihilangkan sebelum reaksi tersebut dijumlahkan.
Contoh : H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g)
∆H = +241,80 kJ
H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ∆H
= -285,85 kJ +
H2O(l) → H2O(g) ∆H = -44,05 kJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar