Selasa, 07 Agustus 2012
Minggu, 05 Agustus 2012
Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Energi Ikatan
Setiap senyawa memiliki energi yang
mengikat atom-atom penyusun senyawa tersebut. Misalnya, senyawa kovalen
memiliki energi yang mengikat pasangan elekron yang menjadi milik bersama.
memiliki Contohnya, gas Cl2(g) memiliki ikatan antar
atom Cl yaitu ikatan Cl-Cl, dan gas O2(g) memiliki
ikatan antar atom O yaitu ikatan, yaitu O=O.
Peristiwa pemutusan pembentukan ikatan membebaskan
sejumlah energi sehingga perhitungan ∆H reaksi menggunakan data
energi ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
∆Hreaksi = ∑ (Energi ikatan pereaksi) - ∑ (Energi ikatan produk reaksi)
Contoh :
Jika diketahui : DN-N = 226 kkal, DN-H =
93,4 kkal dan DH-H = 104,2 kkal
Hitung entalpi yang timbul pada reaksi : N2(g) + 3H2(g)
→ 2NH3(g)
Jawab :
Energi pemutusan ikatan
1 ikatan N-N diperlukan energi : 1 x 226 kkal = 226 kkal
3 ikatan H-H diperlukan energi : 3 x 104,2 kkal = 312,6 kkal
Energi pembentukan ikatan:
6 ikatan N-H dibebaskan energi : 6 x 93,4 kkal = 560,4 kkal
Maka ;
∆H reaksi = Σ Energi pemutusan ikatan –
Σ Energi pembentukan ikatan
= (226 kkal + 312
kkal) – 560,4 kkal
= -21,8
kkal
Perhitungan ∆H reaksi Menggunakan Hukum Hess
Dari hasil
pengamatan menggunakan kalorimeter Germain Hess menyimpulkan bahwa :
‘Setiap reaksi memiliki perubahan entalpi yang tetap, dan perubahan entalpi dari suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi atau tahapan reaksi, tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.”
Contoh :
Secara kalorimetris entalpi pembentukan CO tidak dapat ditentukan, namun berdasarkan tahapan reaksi pembentukan CO2 entalpi pembentukan CO dapat ditentukan. Telah diketahui reaksi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :
Secara kalorimetris entalpi pembentukan CO tidak dapat ditentukan, namun berdasarkan tahapan reaksi pembentukan CO2 entalpi pembentukan CO dapat ditentukan. Telah diketahui reaksi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :
CO(g) + ½O2(g) → CO2(g) ∆H = -284,3 kJ
C(s)
+ O2(g) → CO2(g)
∆H = -395,2 kJ
Berdasarkan kedua tahapan reaksi ini maka entalpi pembentukan CO dapat ditentukan sebagai berikut :
C(s)
+ ½O2(g) → CO(g)
∆H1 = ………..kJ
CO(g)
+ ½O2(g) → CO2(g)
∆H2 = -284,3 kJ
C(s)
+ O2(g) → CO2(g)
∆H3 = -395,2 kJ
Menurut Hukum
Hess :
∆H3
= H1 + ∆H2
atau ∆H1 = ∆H3 -
∆H1
∆H1 =
-395,2 kJ - (-284,3 kJ) = -110,9 kJ
Tahapan reaksi
di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Contoh Soal:
Jika diketahui
: C2H5OH + 3O2 →
2CO2 + 3H2O ∆H = -327 kkal
C +
O2
→
CO2 ∆H
= -94 kkal
H2
+ ½O2 →
H2O
∆H
= -68,4 kkal
Hitunglah perubahan entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH dari unsur-unsurnya menurut persamaan reaksi : 2C + 3H2 + ½O2 → C2H5OH
Jawab :
Ketiga reaksi di
atas kita susun sedemikian rupa sehingga bila dijumlahkan akan menghasilkan
reaksi pembentukan C2H5OH
, dan ∆H nya adalah jumlah ∆H dari ketiga reaksi tersebut.
( C
+ O2 → CO2 ) x2
∆H = -188
kJ (harga ∆H dikali 2)
( H2
+ ½O2 → H2O ) x3
∆H = -205,2 kJ (harga ∆H dikali
3)
2CO2
+ 3H2O → C2H5OH + 3O2
∆H = -327 kJ
+
2C +
½O2 + 3H2 → C2H5OH
∆H = -66,2 kJ
Jadi perubahan
entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH adalah -66,2
kJ
Berapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaiakan soal-soal yang berhubungan dengan Hukum Hess
1. Jika persamaan reaksi dibalik, maka harga entalpi reaksi (∆H) harus berubah tanda
Contoh :
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -68,4 kkal……. jika reaksinya dibalik menjadi :
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -68,4 kkal……. jika reaksinya dibalik menjadi :
H2O(g)
→ ½O2(g) + H2(g)
∆H = +68,4 kkal
2.
Jika koefisien reaksi dikali atau dibagi dengan suatu bilangan, maka harga
entalpi reaksi (∆H) juga harus dikali atau dibagi dengan bilangan pengali atau
pembagi itu
Contoh :
H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g) ∆H =
-68,4 kkal jika reaksi ini dikalikan dengan 2 maka
2H2(g)
+ O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -136,8 kkal (∆H nya juga dikali 2
)
H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g)
∆H = -68,4 kkal jika
reaksi ini dibagi 2 menjadi :
½H2(g)
+ O2(g) → ½H2O(g)
∆H = -34,2 kkal (∆H nya juga
dibagi 2)
3.
Pada penjumlahan reaksi, apabila di ruas kanan dan ruas kiri persamaan reaksi
terdapat zat- zat yang sejenis (molekul dan fasenya sama) maka zat-zat
tersebut dapat dihilangkan sebelum reaksi tersebut dijumlahkan.
Contoh : H2(g)
+ ½O2(g) → H2O(g)
∆H = +241,80 kJ
H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ∆H
= -285,85 kJ +
H2O(l) → H2O(g) ∆H = -44,05 kJ
Sabtu, 04 Agustus 2012
Perhitungan ∆H reaksi Berdasarkan Data ∆H Pembentukan
Perubahan entalpi reaksi juga dapat
dihitung dengan menggunakan data perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo )
dengan cara:
Kita ambil contoh reaksi : AB
+ CD → AD + CB.
Reaksi ini dapat kita buat menjadi
beberapa tahap yaitu :
AB → A + B
∆H = – ∆Hfo AB
CD → C +
D ∆H = – ∆Hfo CD
A + D →
AD ∆H = + ∆Hfo AD
C + B →
CB ∆H = + ∆Hfo CB
+
AB + CD →
AD + CB
∆H = – ∆Hfo AB
+ (-∆Hfo CD) + ∆Hfo AD
+ ∆Hfo CB atau
∆H = (∆Hfo AD
+ ∆Hfo CB ) – (∆Hfo AB
+ ∆Hfo CD )
dapat di tulis dengan persamaan:
∆H = (∆Hfo Hasil
reaksi/produk) – (∆Hfo Pereaksi /reaktan)
Jadi :
Perubahan entalpi
reaksi adalah: selisih antara perubahan entalpi pembentukan zat hasil
reaksi dengan zat pereaksi.
Contoh Soal :
Jika diketahui entalpi pembentukan:
CH4 = -74,8 kJ mol-1
CO2 = -393,5 kJ mol-1 dan
H2O = -241,8 kJ mol-1,
tentukanlah perubahan entalpi yang timbul
pada pembakaran gas metana menjadi gas CO2 dan uap air !
Jawab :
Reaksi Pembakaran CH4 adalah
:
CH4(g)+2O2(g) →CO2(g)+ 2H2O(g)
∆Hreaksi = Σ∆Hfo hasil –
Σ∆Hfo pereaksi
= (1.∆Hfo CO2 +
2.∆Hfo H2O) - (1.∆Hfo CH4 +
2.∆Hfo O2)
= [1.(-393,5 kJ)
+ 2.(-241,8 kJ)] - [1.(-74,8 kJ) + 2. 0]
= -802,3 kJ
Jumat, 29 Juni 2012
Kalorimeter
Pengukuran Kalor dari suatu reaksi
dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Kalorimeter. Besarnya kalor yang diserap atau dibebaskan
reaksi itu adalah sebanding dengan perubahan suhu dan massa larutan. Jadi
Qreaksi =
m larutan . c larutan . Δt
dimana :
Q = Kalor
yang diserap / dibebaskan oleh reaksi
m = massa
larutan ( gram )
∆t = Perubahan
suhu (oC atau K )
c = Kalor jenis larutan.
Tujuan :
Menentukan perubahan entalpi dari reaksi natrium hidroksida (NaOH) dan asam
klorida (HCL) yang menghasilkan satu mol air sesuai dengan persamaan reaksi
berikut :
NaOH(aq) +
HCL(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Alat dan Bahan:
Alat
v
2 Gelas Ukur
v
2 pipet
v
Termometer
v
Kalorimeter
Bahan
v
25 ml larutan HCl 1M
v
25 ml larutan NaOH 1M
Cara Kerja:
Ø Siapkan semua alat dan bahan
Ø Tuangkan larutan HCl dan larutan NaOH kedalam kedua gelas
ukur menggunakan pipet yang berbeda agar tidak tercampur larutannya.
Ø Masukkan termometer ke larutan HCl amati suhu nya (suhu
awal)
Ø Bersihkan termometer
Ø Masukkan termometer ke larutan NaOH amati suhu nya (suhu
awal)
Ø Bersihkan termometer
Ø Masukkan kedua larutan kedalam kalorimeter kemudian diaduk
Ø Masukkan thermometer dan amati suhunya (suhu akhir)
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
No.
|
Larutan
|
Suhu awal (To)
|
Suhu akhir (T1)
|
1
|
HCl
|
Setelah direaksikan
|
|
2
|
NaOH
|
||
Suhu total
|
Perhitungan:
1. Untuk mencari massanya :
m = (massa jenis air) x V
= 1 g/cm3 x … cm3
= ….gr
2. Kalor yang di
hasilkan dari percobaan:
Q= - m x C x T
= …gr x 4,2 JK-1g-1
x ….K
= …J =….kJ
3. Karena qkalorimeter nya
tidak diketahui maka untuk mencari kalor reaksi (∆H) menggunakan rumus :
Mencari nilai n (mol) : n = V x M
maka,
n
HCl = ….L x …..=…. mol
n NaOH =…..L x … =…mol
Maka,
∆H =Q /
n
= …..J/….mol = ……J / mol= ……kJ/mol
PERTANYAAN
1. Mengapa termometer harus dibersihkan
dan dikeringkan sebelum digunakan untuk mengukur temperatur lain?
2. Bagaimanakah cara menentukan
perubahan entalpi dan kegiatan ini setelah temperatur awal dan temperatur akhir terukur?
3. Jelaskan
apakah reaksi larutan NaOH dengan HCl menyerap atau membebaskan kalor?
Langganan:
Postingan (Atom)